Odong - odong, Mau dong ?

Pagi hari yang ramai ketika anak-anak bermain, dan para orang tua pada sibuk pada aktivitas pagi hari masing-masing. Tiba-tiba saja terdengar sayup-sayup suara lagu anak-anak, semakin lama semakin dekat seketika itu pula anak-anak berteriak "odong-odong, odong-odong. mauka naik odong-odong", ada yang menangis dan adapula yang berlarian ingin naik odong-odong.
Apa sih odong-odong itu?
Ini dia gambarnya...

anak-anak lagi naik odong-odong

odong-odong dari samping belakang

Kendaraan ini sangat digemari anak-anak, apalagi anak-anak yang masih tergolong balita. Sangat sederhana, sekilas kelihatan seperti becak yang digerakkan secara manual (tenaga manusia) oleh si pengayuhnya tetapi jangan salah ini bukan sekedar becak tapi becak plus (B+). 
Apanya yang plus?
Becak ini terdiri dari dua pengayuh, pengayuh pertama untuk menggerakkan/memindahkan becak itu sendiri dari ke tempat tertentu sedangkan pengayuh kedua menggerakkan kuda-kudaan sehingga dapat bergerak naik turun (translasi) atau mengikuti gerakan kuda.
Becak ini pun dilengkapi dengan radio (belum tahu secara jelas jenisnya apa mp3, mp 4, discman, atau radio biasa) yang jelas apabila becak dikayuh maka akan terdengar suara nyanyian. Nyanyian khas becak ini adalah lagu anak-anak, seperti injit-injit semut, solerang, dan sebagainya.
Kombinasi antara gerakan kuda-kudaan dan nyanyian anak-anak inilah sehingga "odong-odong" digemari anak-anak yang masih balita.
Apa ada peluang bisnisnya?
Jelas ada, coba kita pikir satu kali naik odong-odong tarifnya Rp. 1000 per anak per lagu. Jumlah kuda-kudaan ada 4, berarti 4 x 1.000 = Rp. 4.000. Itu jika satu lagu saja tapi kita coba jika sampai 2 lagu maka perhitungannya seperti ini : 2 x 4 x 1.000 = 8.000. Nah lumayan kan, tapi belum sampai disitu coba kita kalikan persentase kira-kira odong-odong beraksi.
Misalnya : Odong-odong mulai beroperasi dari pukul 08.00 - 17 .00 dalam sehari, waktu odong - odong digunakan (per 1 lagu) = kira-kira 4 menit berarti Rp. 4.000, kita asumsikan apabila persentase pemakaiannya 10 kali perhari maka perhitungannya adalah = 10 x 4.000 = Rp. 40.000, jika dikalikan 30 hari = 30 x 40.000 = Rp. 120.000, berarti dalam setahun 12 x 120.000 = Rp. 1.440.000

Lumayan kan...
itu diasumsikan apabila anak-anak bermain odong-odong 10 kali sehari, bagaimana jika 20 kali atau 30 kali setiap harinya. Silahkan dihitung sendiri. 

Jika waktu potensial yang tersedia adalah : 
waktu 08.00-17.00 = 9 jam dikurangi waktu istirahat 1 jam = 9 jam (1 jam = 60 menit), berarti 60 x 9 = 540 menit dikurangi waktu shalat ashar 10 menit : 540 - 10 = 530 menit. Sedangkan waktu tiap odong-odong digunakan selama 4 menit dalam persentase 540 menit waktu potensial setiap harinya. Kira-kira dalam waktu 540 menit berapa kali odong-odong itu digunakan ? Jika telah dapat hasilnya silahkan dikalikan Rp. 4.000.

Bagaimana, tertarik dengan odong-odong ? selain dapat menjadi alternatif wirausaha di bidang jasa dalam mencari duit juga jika dilihat dari segi rakitannya odong-odong tergolong cukup lumayan dalam segi kreatifitas. Ini bukti bahwa masyarakat indonesia tidak kehabisan akal alias kreatif dalam hal memanfaatkan sesuatu sehingga mempunyai nilai tambah dan bernilai ekonomis.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel